Adapunfungsi dari pola lantai adalah sebagai berikut. 1. Membuat Tarian Tampak Kompak Keberadaan pola lantai di panggung tari akan membuat penari tampak semakin kompak. Pasalnya, pola lantai akan mengatur tata letak atau posisi dari penari. Sehingga, penari-penari terlihat lebih rapi dan teratur. 2. Mempermudah Gerak Penari
Polalantai tari indang adalah ? Jawaban : pola lantai tari indang adalah pola lantai Horizontal (Lurus).pola lantai horizontal adalah penari membentuk garis lurus ke samping. Tari indang berasal dari daerah minangkabau sumatra barat. Tari indang berasal dari kata indang atau di sebut juga Badindin. Tari indang menyerupai tari saman yg berasal dari aceh
Keempatfilm tersebut mengisahkan tentang perempuan yang menjadi sundel bolong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengafirmasi kekerasan seksual yang dialami perempuan. Penelitian ini menggunakan sudut pandang feminisme yang mencakup pembahasan mengenai hubungan seksual, femme fatale, dan teori film feminis. Kajian ini menggunakan metodologi
polalantai tari indang di atas membentuk sudut? Terjadinya aksi demonstrasi para buruh pabrik terhadap pengusaha di berbagai kota besar di Indonesia yang cukup banyak menelan korban, terutama dari pihak buruh membuat kita sangat prihatin. Kasus tersebut merupakan contoh adanya konflik?
MemperagakanGerakan dan Pola Lantai Tari Indang. Amati gambar dan baca penjelasannya! Pola lantai dalam tari Indang: Tangan kiri menumpu tangan kanan (membentuk sudut siku-siku) sembari menggerakkan ujung-ujung jari agar berbunyi (tuk). Dilakukan bergantian selama tiga kali. Kemudian, tangan kanan diayunkan ke arah kiri sehingga posisi tangan
vZfDT3c.
Jakarta Pola tegel tari nyiru adalah satu hal nan terdepan diperhatikan sebelum belajar gerakannya. Tari Indang adalah tari tradisional nan berasal bersumber Budaya Minangkabau di Sumatera Barat. Kesenian daerah Indonesia ini menjadi keseleo satu tari tradisional yang cukup populer. Arti Pola Ubin privat Disko adalah bikin Memperindah Gerakan, Kenali Jenisnya Komplet Lantai adalah Zarah bermula Seni Tari, Simak Diversifikasi dan Tujuan Penggunaannya 6 Detail Pola Ubin yang Tak Sesuai Ini Bakal Si Perfeksionis Menyernyih Tari Indang kebanyakan ditampilkan dapam acara pengangkatan penghulu, acara kebudayaan, hingga peyambutan tambu. Selain itu, Tari Indang kembali saban-saban diampilkan sebagai media hiburan, yang bahkan telah merambah kancah internasional. Tari tradisional memiliki aturan yang merintih, jadi bedaya tidak dapat memodifikasi gerak tari yang telah ada. Suka-suka bilang atom yang boleh meningkatkan nilai keindahan tari tradisional, salah suatu unsur tersebut yaitu pola keramik. Pola lantai tari indang adalah horizontal, adalah pengembangan berpangkal teoretis lantai garis lurus. Pada pola keramik horizontal, penari akan berjajar ke sebelah depan atau bokong secara sepadan buat bisa membentuk cermin ubin horizontal tersebut. Berikut rangkum dari plural sumber, Senin 28/11/2022 tentang pola lantai tari tampi. Para pemimpin marcapada dan invitasi Konferensi Tingkat Jenjang atau KTT G20 disuguhi pertunjukan spektakuler n domestik program gala dinner di GWK Selasa 15/11 lilin batik. Seni pertujukan, disko tradisional dan sentuhan modern membeku apik menghasilkan tontonan h… Mengenal Pola Lantai Tari Nyiru dari Sumatera Barat kerjakan decak kagum spektator semenjak bangsa tidak Sebelum mengidentifikasi pola lantai Tari Indang adalah horizontal, engkau perlu memahami apa itu model lantai lebih lagi lampau. Pola lantai berhubungan dengan posisi atau formasi dalam tarian. Pada sejumlah joget yang dilakukan secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok, biasanya penayub akan menciptakan menjadikan posisi tertentu. Arketipe lantai yaitu susuk posisi atau formasi tertentu puas tari. Kemujaraban cermin lantai internal ajojing adlaah untuk memperindah pergelaran karya tari. Bintang sartan, dalam membuat pola lantai, kamu terbiasa memperhatikan beberapa hal, di antaranya bentuk komplet keramik, maksud atau makna komplet ubin, kuantitas penari, ruangan atau bekas pertunjukan, dan gerak tari. Penampilan gerak tari tidak sungkap mulai sejak desain garis dan desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Desain garis lurus memberikan kesan sederhana tapi lestari. Garis-garis mendatar menerimakan kesan istirahat, sedangkan garis-garis nan kabur lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung memberi kesan lumat sekadar juga manis, sedangkan garis menyilang alias diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat. Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-garis tubuh dan tangan serta kaki tukang tari, belaka dapat juga dibentuk dari jejak maupun garis-garis yang dilalui makanya seorang penari atau garis di ubin nan ditinggalkan oleh penari. Paradigma lantai juga bisa menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan, maupun kelompok. Hoki nan digunakan penari dapat membentuk desain atas atau desain bawah. Jenis-Jenis Pola Lantai Sebelum memahami pola lantai Tari Gadang yakni, horizontal, kamu tentunya teradat mengidentifikasi diversifikasi-variasi pola lantai terlebih dahulu. jenis-variasi pola keramik yaitu sebagai berikut Garis Harfiah Komplet garis literal terdiri atas acuan tegel horizontal, vertikal, dan diagonal. Arketipe lantai garis literal sering dijumpai pada pergelaran tari tradisi di Indonesia. Pola lantai garis lurus secara mengufuk nan menunjukkan perpautan antarmanusia. Takdirnya garis literal ini dalam buram vertikal maupun ke atas puas hubungan dengan Sang pencipta sebagai kreator. Pengembangan garis verbatim pada pola tegel bisa menjadi pola zigzag, segi tiga, segi empat, segi lima. Garis-garis verbatim yang dibuat oleh peronggeng menyimbolkan bukan tetapi asosiasi antarmanusia tetapi juga dengan Sang Pencipta. Garis-garis harfiah bisa juga dimaknai memiliki sikap jujur. Pola lantai garis verbatim boleh dilakukan dengan bermacam-macam level. Hipotetis lantai garis lurus dapat dilakukan lega varietas penyajian tari berhimpit atau kerumunan. Paradigma tarian tradisional yang menunggangi pola keramik garis lurus horizontal merupakan tari Tongkat panjang dari Kalimantan Timur, tari Ratoe Jaro dari Aceh, tari Srimpi Pandelori berpangkal Yogyakarta, tari Baris Cengkedan dari Bali, dan tari Beskalan Putri dari Malang. Garis Lengkung Pola lantai selain garis lurus dapat juga berbentuk garis lengkung. Contoh lantai dengan menggunakan garis literal dan garis lengkung lazimnya tarian yang berhubungan dengan kejadian magis maupun keagamaan dan banyak digunakan pada tari tradisional. Pola tegel tari rakyat biasanya menggunakan campuran kedua teoretis lantai tersebut. Sementara itu, garis cembung dapat membentuk guri, angka okta-, lengkung sebagai halnya busur yang menghadap ke depan dan belakang, dan lengkung ular. Paradigma joget tradisional yang menggunakan pola keramik garis lurus mengufuk yaitu tari Pendet dari Bali, tari Sekapur sirih berbunga Jambi, tari Kecak dari Bali, dan tari Seudati semenjak Aceh. Sempurna lantai Tari Indang yaitu suatu situasi yang lewat penting dipahami penari. Pasalnya, model lantai adalah suatu formasi atau barisan yang digunakan maka itu para penari detik memeragakan gerak tarinya, yang digunakan cak bagi meningkatkan nilai keayuan berpunca penampilan suatu karya tari. Sebagai riuk satu tari daerah di Indonesia, pola lantai Tari Indang yakni pengetahuan nan bermanfaat. Contoh lantai Tari Tampah adalah pola lantai mendatar, nan ialah kerangka pengembangan berbunga paradigma lantai garis lurus. Penari akan berbaris ke arah depan atau belakang secara sederajat lakukan bisa membentuk pola lantai horizontal ini. Tari Nyiru seorang merupakan tari tradisional yang didominasi gerakan yang lincah, dinamis dan bervariasi. Pola tegel Tari Indang adalah pola horizontal yang dilakukan oleh sapta hingga 25 individu dengan duduk menjadi dua jajar. Salah satu aksi yang menjadi ciri khas Tari Gadang ialah tepukan tangan dan jentikkan jari. Kelebihan Pola Ubin Setelah mengenali transendental keramik Tari Tampi merupakan horizontal, kamu tentunya perlu mengetahui fungsi pola lantai ini. Transendental keramik bukan namun sekadar menempatkan posisi peronggeng di atas panggung, tetapi juga bermakna sesuai dengan tema berusul penampilan tarian tersebut. Kurnia pola lantai intern tarian adalah ibarat berikut – Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan terbit peranan tertentu. – Membantu memberikan impitan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan. – Memeriahkan karakteristik gerak dari keseluruhan atraksi tari. – Membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan. – Lakukan memperindah suatu dansa. * Fakta atau Hoaks? Bagi mengetahui keabsahan takrif yang beredar, ayo WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 tetapi dengan ketik prolog kunci nan diinginkan. Source
Ilustrasi pola lantai dalam tari tradisional. Sumber UnsplashPola lantai merupakan salah satu aspek penting dalam seni tari tradisional Indonesia. Pasalnya pola lantai adalah pola garis yang difungsikan sebagai lintasan atau jalur untuk dilewati para penari saat sedang mengerakan tariannya tersebut. Sederhananya, pola lantai dapat diartikan sebagai lintasan yang digunakan penari saat berpindah bergerak dan berpindah lantai pada dasarnya memiliki beragam bentuk atau memiliki beberapa jenis formasi. Namun secara pola tersebut dibedakan menjadi 2 jenis, pola atau formasi lurus dan pola melingkar. Mengutip dari buku Saya Ingin Terampil Kreatif dan Terampil, Edy Purwanto 2007 41, pola lantai dalam seni tari tradisional juga dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yakni lurus, melengkung, dan zigzag. Agar semakin mengetahui macam-macam bentuk pola lantai tersebut, maka kita juga akan mengulas tari tradisional Indonesia yang menggunakan bentuk pola Lantai dalam Seni Tari Tradisional IndonesiaPola lantai lurus, merupakan garis lurus yang dilintasi oleh para penari. Pola lantai lurus tentu tidak hanya meliputi garis horizontal saja, namun bisa juga berupa garis lurus vertikal, diagonal, garis yang membentuk huruf V dan juga perpaduan garis vertikal dan horizontal yang membentuk sudut siku-siku. Tari Saman dari Aceh merupakan salah satu seni tari tradisional yang memiliki pola lantai pola lantai lurus. Sumber Saya Ingin Terampil Kreatif dan Terampil, Edy Purwanto 2007 41Pola lantai melengkung atau melingkar, sesuai dengan namanya, pola lantai melengkung memiliki lintasan yang melengkung atau berbentuk melingkar. Pola jenis ini bisa kita temukan dalam seni tari Kecak asal Bali dimana para penarinya duduk secara pola lantai melengkung. Sumber Saya Ingin Terampil Kreatif dan Terampil, Edy Purwanto 2007 41Pola lantai zigzag, pada dasarnya mirip seperti pola lurus yang diatur sedemikian rupa agar tampak zigzag ataupun membentuk pola lain seperti segitiga, segiempat, segilima atau lain sebagainya. Pola lantai zigzag dapat kita temui dalam seni tari pola lantai zigzag. Sumber Saya Ingin Terampil Kreatif dan Terampil, Edy Purwanto 2007 41Pada dasarnya pola lantai dalam seni tari berperan dalam memperindah gerakan tari serta menghidupkan karakteristik gerakan tari tersebut. Oleh karena itu, satu tarian tidak hanya terdiri dari satu pola lantai saja namun bisa pula memadukan berbagai pola tadi agar formasinya jauh lebih hidup. Tari Seudati merupakan salah satu contoh tari tradisional yang menggabungkan berbagai pola lantai dalam pertunjukannya, mulai dari pola lurus, melengkung, hingga zigzag. HAI
Salah satu contoh dari tari tradisional yang bisa kita temukan di Indonesia adalah tari Indang. Tari Indang dalam pementasannya menggunakan pola lantai dengan bentuk tradisional adalah salah satu bentuk dari kesenian daerah yang ada di Indonesia. Keunikan dari tari daerah adalah adanya aturan yang mengikat gerak tari yang digunakan oleh para penarinya. Hal ini membuat para penari tidak bisa memodifikasi gerak tari yang ada pada tari daerah secara sembarangan. Ada beberapa unsur pendukung yang digunakan pada tari daerah untuk meningkatkan nilai keindahan dari tari daerah tersebut. Salah satu unsur pendukung yang digunakan pada tari daerah adalah pola lantai adalah suatu formasi atau barisan yang digunakan oleh para penari ketika memeragakan gerak tarinya. Penggunaan pola lantai ini digunakan untuk meningkatkan nilai keindahan dari penampilan suatu karya tari. Tari Indang juga merupakan salah satu tari daerah di Indonesia yang menggunakan pola lantai. Pola lantai yang digunakan pada tari Indang adalah pola lantai horizontal yang merupakan bentuk pengembangan dari pola lantai garis lurus. Penari akan berbaris ke arah depan atau belakang secara sejajar untuk bisa membentuk pola lantai horizontal lebih lanjutMateri tentang pengembangan pola lantai garis lurus tentang pengembangan pola lantai garis lengkung tentang properti tari daerah di Indonesia. jawabanKelas 4Mapel Seni BudayaBab 5 - Seni Tari NusantaraKode SPJ6
Tari Indang berasal merupakan tarian asal Sumatera Barat. Tarian yang juga dikenal dengan nama Tari Dindin Badindin ini dapat dibawakan oleh pria dan wanita. Sebagai media dakwah Tari Indang awalnya dipentaskan di surau atau masjid, tetapi kini sesuai dengan perkembangannya tarian ini dibawakan dalam berbagai acara. Kostum yang dikenakan para penari adalah pakaian adat Minang atau dapat juga mengenakan pakaian adat Melayu. Dalam satu kali penampilan Tari Indang dibagi ke dalam tiga Babak yang terdiri dari gerak pasambahan, gerakan inti, dan gerak penutup. Sejarah, Makna, dan FungsiPementasan Tari Indang1. Tema2. Penari3. Tata PanggungGerakan DasarMusik dan LaguKostumTata RiasPropertiPola Lantai Sejarah, Makna, dan Fungsi Tari Indang dikenal juga dengan Tari Dindin Badindin. Sumber Dilansir dari Jakarta Tourism 2016, Tari Indang muncul sekitar abad 13 ketika pedagang Arab datang menjajakan dagangannya di pesisir tanah Minang. Proses Islamisasi pun terjadi di Sumatera Barat. Proses tersebut juga menyebabkan akulturasi budaya Minang dengan Islam. Awalnya Rapa’i, seorang tokoh pengikut setia Syekh Burhanuddin yang selalu memperingati tabuik atau peringatan atas wafatnya cucu Nabi Muhammad, memperkenalkan Tari Indang sebagai salah satu media dakwah. Sampai sekarang, Tari Indang turut memeriahkan perayaan tabuik, terutama di Pariaman. Selain itu, tarian ini juga berkembang di surau-surau atau masjid. Nyanyiannya memuat ajaran Agama Islam. Jadi, fungsi utamanya dahulu sebagai media penyebaran Islam. Sekarang bisa dinikmati oleh semua kalangan sebagai sebuah pertunjukkan hiburan, penyambutan tamu agung, dan pelengkap acara adat. Untuk melengkapi permainannya, Rapa’i menggunakan alat musik perkusi seperti rebana atau gendang pipih bundar yang dibuat dari tabung kayu pendek dan agak lebar ujungnya dan pada salah satu bagiannya diberi kulit kambing. Ia gunakan sebagai pengatur tempo. Tari Indang yang dulu sakral, memiliki sipatuang sirah dalam setiap kelompok tarinya. Dia adalah orang tua yang punya kekuatan magis atau gaib untuk melindungi kelompoknya dari kekuatan jahat. Nah kalau dulu, Tari Indang memiliki pemilihan waktu saat mementaskannya. Ada Indang naik dan Indang turun. Indang naik adalah penampilan Indang di awal atau hari pertama yang dimulai pada tengah malam sekitar jam 11-12 malam. Sedangkan Indang turun adalah permainan Indang di hari kedua yang dimulai pada senja atau setelah salat magrib. Makna dari gerakannya terlihat dari babak atau tahap dalam satu penampilan Indang. Ada tiga babak yaitu gerak pasambahan, yaitu gerakan bertujuan untuk mengingat dan menghormati orang-orang yang telah berjasa dalam penyebaran agama Islam melalui pertunjukan Indang. Gerak inti, yaitu gerakan yang merepresentasikan usaha yang harus dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan dan juga menggambarkan kegembiraan masyarakat. Dan gerak panutup, yaitu gerakan yang mengajarkan adab permohonan maaf, di mana semua tindakan dan ucapan tidak pernah luput dari kesalahan. Pementasan Tari Indang Pertunjukkan Tari Indang di Rusia. Sumber Tari Indang yang ditunjukkan kepada publik memiliki segenap aturan yang harus diperhatikan, antara lain 1. Tema Sebagai media dakwah, tema yang diangkat dalam pertunjukan Tari Indang adalah ajaran Islam. Meski tidak secara eksplisit terang-terangan menceramahi penonton, nyanyiannya banyak mengandung salawat atau syair bernilaikan keislaman. 2. Penari Penari Indang atau disebut juga anak indang semula hanya boleh berkomposisi laki-laki. Ini dikarenakan perempuan tidak diperkenankan untuk mempertontonkan dirinya ke khalayak. Untungnya, seiring berkembangnya waktu, aturan lama ditinggalkan dan perempuan boleh menarikan tarian ini bahkan berpasangan dengan para pria. Untuk jumlahnya sendiri, Tari Indang biasanya terdiri dari jumlah yang ganjil mulai dari 7 hingga 25 penari. Gerakan Tari Indang energik, ceria, dan bersemangat sehingga membutuhkan stamina dan kemampuan berekspresi ceria yang memadai. Di dalam penari-penari tersebut ada yang memimpin atau memberikan aba-aba untuk perubahan dan pergantian gerakan. Ia juga mengatur tempo dan dinamika tarian selain dari dendangan rebana. Pemimpin ini disebut dengan Tukang Alih. 3. Tata Panggung Idealnya, ukuran tempat atau panggung yang nyaman untuk menari Indang sekitar 8 x 6 meter atau lebih. Hal ini harus diperhatikan melihat jumlah penari Indang yang cukup banyak, apalagi dalam skala acara besar. Karena banyak gerakan di lantai, pastikan permukaannya datar, tidak sakit, dan tentu nyaman untuk lutut dan kaki menapakinya. Hiasan panggungnya bebas menyesuaikan dengan kebutuhan. Tidak ada pun juga tidak masalah. Gerakan Dasar Gerakan Tari Indang umumnya dilakukan sambil duduk. Sumber Dari segi gerakan, Tari Indang memiliki gerakan yang senada dengan Tari Saman dari Aceh. Bedanya, gerakan Indang lebih variatif, dinamis, santai, dan bersemangat. Orang Minang memuji gerakannya dengan kata rancak atau indah. Langkah-langkah gerakannya adalah sebagai berikut. Diawali dengan masuknya dua kelompok penari dari kanan ke kiri. Penari menyusun diri berbanjar, lalu gerakan transisi menuju duduk sila. Penari menaruh rebana indang-nya di depan mereka kalau tidak memakai rebana bisa dilewati dan sikap hormat dengan menyatukan kedua telapak tangan di depan dada. Gerakan inti yang bervariasi, menggerakkan kepala, tangan, dan badan sembari menabuh rebana bagi yang memegangnya. Kadang gerakannya ada yang meliuk ke depan dan belakang secara bergantian atau ke samping kanan dan kiri. Jika ingin melihat tata caranya yang lebih rinci dan detail, bisa disimak tutorial Tari Indang melalui laman berikut. Kalau mau melihat penampilan Tari Dindin Badindin yang spektakuler, bisa dilihat di sini. Musik dan Lagu Kadangkala pemusik Tari Indang juga mengenakan baju adat Minang. Sumber Alat musik utama dari Tari Indang adalah gedang rapa’i atau rebana indang. Ia berfungsi sebagai pengatur tempo dan memeriahkan suasana penampilan Tari Indang. Namun, kehadiran perkusi satu ini bisa digantikan dengan tepukan pada lantai panggung ketika beradu dengan gerakan tangan para penari. Gedang rapa’i bisa ditabuhkan oleh penari atau para pemain musik di samping panggung. Selain itu, ada juga alat musik seperti marwas, kecrek, biola, akordeon, piano, dan lain-lain. Kalau di penari ada Tukang Alih, di musiknya ada yang namanya Tukang Zikir. Ia bertugas untuk menyanyikan lagu Indang. Saat tukang zikir menyanyi, nyanyian akan diulang dan diikuti semua penari secara bersama-sama. Lagu Dindin Badindin dipopulerkan oleh Elly Kasim dan Tiar Ramon sekitar tahun 1980-an. Lirik lagunya sebagai berikut. Balari lari bukannyo kijang Pandan tajamua di muaro Kami manari basamo samo Paubek hati dunsanak sadonyo Ikolah indang oi Sungai Garinggiang Kami tarikan basamo samo Sambuiklah salam oi sambah mairiang Pado dunsanak alek nan tibo Bamulo indang ka ditarikan Salam bajawek ondeh ganti baganti Lagu lah indang kami nyanyikan Supayo sanak ondeh basuko hati Dindin badindin oi dindin badindin Dindin badindin oi dindin badindin Kostum Busana Tari Indang menggunakan pakaian adat Minang. Sumber putriangeriany. Kostum atau busana yang dikenakan para penari adalah pakaian adat Minang atau bisa juga pakaian adat Melayu. Biasanya terdiri dari hiasan kepala, baju yang sedikit longgar, celana longgar hitam, dan dibalut dengan sarung khas Minang. Warna baju-bajunya juga ada yang satu macam dan ada yang sampai tiga macam warna. Khusus perempuan, biasanya mengenakan penutup kepala atau jilbab. Untuk Tukang Zikir dan pemusik lainnya, bebas mengenakan pakaian apa saja asalkan sopan biasanya baju koko muslim. Tata Rias Tata rias Tari Indang. Sumber akihikoyuuri. Riasan untuk penari maupun pemusik tidak memiliki patokan atau spesifik harus seperti apa. Baik laki-laki maupun perempuan juga diberi riasan seperlunya yang penting membuat wajah cerah dan ceria ketika tampil di depan penonton. Umumnya juga tidak tebal tata riasnya. Properti Gedang rapa’i menjadi properti yang digunakan saat menari. Sumber sabitakoyaki. Tari Indang menggunakan rebana indang sebagai propertinya. Ia didendangkan oleh penari saat pertunjukkan. Properti ini tidak wajib dan malah sudah mulai jarang digunakan. Rebana indang diganti dengan tepukan tangan, ke badan atau tepukan ke lantai. Pola Lantai Tari Indang biasanya sejajar lurus. Sumber Tarian Minang satu ini umumnya disajikan dengan pola lantai horizontal atau berbanjar dari kanan ke kiri. Meski mayoritas dalam satu penampilan membuat satu banjar lurus, ada juga yang menambah bentuk pola lantai lain seperti bentuk V, melingkar, zig zag atau selang seling depan dan belakang, dan saling berpasangan dua-dua atau tiga-tiga. Mungkin sekian cerita soal Tari Dindin Badindin yang fenomenal. Dijamin ketika Selasares menonton penampilan serta lagu Dindin Badindin pasti akan terhibur. Eits, kalau mau tahu soal tari tradisional daerah lain seperti Tari Seblang, langsung saja cari tahu di Selasar ya!
pola lantai tari indang membentuk sudut